International Conference on Global Woming & Sustainable Development
Bengkulu-14 Juni 2020, FKIP Universitas Bengkulu semakin mampu mewujudkan visinya menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Kelas Dunia 2025 dengan mengirimkan dosen muda Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd. menjadi narasumber utama pada International Conference Global Warming and Sustainable Development di Jabalpur (M.P.) India, 14 Juni 2020. Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd. adalah dosen tetap pada Program Doktor Pendidikan, FKIP Universitas Bengkulu.
Pada presentasinya di International Conference Global Warming and Sustainable Development di Jabalpur (M.P.) India, Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd. menjelaskan bahwa “Indonesia sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia harus berada di garis depan untuk mendorong upaya kolektif melawan perubahan iklim. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.480 pulau dengan total garis pantai 95.181 km. Genangan pantai karena SLR akan menyebabkan masalah serius di sepanjang zona pantai di mana sebagian besar populasi (sekitar 50-60% dari total) bertempat tinggal. Indonesia juga memiliki wilayah terumbu karang terbesar di dunia, dengan luas mencapai 60.000 km2 yang merupakan 18% dari terumbu karang dunia. Indonesia akan menghadapi tantangan perubahan iklim. Untuk mengantisipasi tantangan-tantangan ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa tujuan berkaitan dengan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang akan dicapai dalam 20 tahun ke depan. Salah satunya penggunaan sumber alternatif untuk penggunaan energi, sementara penggunaan sumber energi yang tidak terbarukan akan berkurang secara proporsional. Strategi untuk sector air adalah menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan air (neraca air). Infrastruktur air yang memadai dan penyediaan sumber air alternatif di daerah tertentu. Pengurangan kerentanan dan risiko kekurangan air, banjir dan kekeringan. Menemukan solusi sinergis untuk masalah lintas sektoral pertanian, kehutanan, kesehatan, energi, dan sektor industri. Pengelolaan sumber daya air terpadu dan pengendalian banjir. Konservasi air berdasarkan inovasi, partisipasi masyarakat dan kearifan lokal. Strategi untuk Sektor Kelautan dan Perikanan, yaitu adaptasi fisik di zona pesisir dan pulau-pulau kecil. manajemen populasi, manajemen infrastruktur dan fasilitas public. Manajemen sumber daya perikanan, sumber daya air dan pertahanan dan keamanan (pulau strategis kecil di perbatasan). Pengelolaan ekosistem terpadu zona pesisir, pulau-pulau kecil, dan lautan. Perumusan peraturan dan kebijakan untuk adaptasi dan inventarisasi data dan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia.”
Semoga dengan aktifnya para dosen menjadi narasumber utama pada seminar internasional di berbagai belahan dunia, FKIP Universitas Bengkulu mampu mewujudkan Universitas Bengkulu masuk dalam jajaran universitas terkemuka di dunia.